Perang melawan coronavirus baru saja dimulai di seluruh dunia. Setelah China berangsur membaik, giliran negara lain di seluruh dunia memulai peperangan mereka sendiri melawan virus ini termasuk di Indonesia. Hingga awal April, Indonesia telah mencatatkan lebih dari 1.700 kasus positif covid19 dengan angka kematian yang hampir 10%nya yaitu 170 kematian. Angka kematian di Indonesia terbilang sangat tinggi untuk virus corona karena seharusnya angka kematian global tidak lebih dari 4% mengingat virus ini bisa sembuh sendiri dengan kekebalan tubuhnya. Karena hingga saat ini obat untuk mengatasi virus ini belum ditemukan, maka satu-satunya cara untuk mengurangi angka kematian adalah dengan mencegah penularannya.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait penanganan covid19. Sayangnya, upaya ini menuai pro kontra karena ada banyak aspek yang akan terkena imbas dari apapun kebijakan yang dipilih pemerintah. Sebab utamanya adalah karena penyebaran covid19 yang sangat cepat dan mudah dari satu orang ke yang lainnya sehingga diperlukan pembatasan ruang gerak sehingga diharapkan meminimalisir orang yang positif bertemu dengan mereka yang sehat. Bagi pasien positif covid19 harus melakukan isolasi baik di rumah sakit sembari melakukan perawatan atau di rumah jika tidak menunjukkan gejala. Dengan begitu diharapkan penularan akan semakin minimal karena covid19 ditularkan melalui droplet penderitanya.
Demi menekan penyebaran covid19, pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak menerapkan lockdown karena terbukti kondisi ini juga tidak menjamin penurunan penularan covid19 seperti di negara Italia dan India yang menerapkannya. Pemerintah lebih memilih penerapan rapid test seperti di Korea Selatan yang berhasil menekan angka penularan begitu juga dengan angka kematian. Rapid test adalah tes untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak dengan waktu tunggu hanya 15 menit saja. Pemerintah telah mendatangkan alat tes masal ini dari Korea Selatan dan China untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin orang khususnya di area zona merah sehingga dapat memetakan penyebaran covid19 dan melakukan pencegahan yang dibutuhkan.
Hingga awal April ini, alat rapid tes telah didistribusikan ke berbagai provinsi khususnya daerah yang memiliki banyak orang yang sudah positif corona untuk mendeteksi siapa saja di sekitarnya yang sudah terinfeksi. Dalam beberapa minggu saja, orang positif covid telah banyak ditemukan melalui alat ini dan dapat diisolasi sesuai dengan prosedur yang ada. Alat rapid test ini juga digunakan sesuai dengan skala prioritas sehingga tidak semua orang bisa melakukan tes secara bersamaan. Berikut ini adalah skala prioritas mereka yang bisa menggunakan rapid tes terlebih dahulu:
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait penanganan covid19. Sayangnya, upaya ini menuai pro kontra karena ada banyak aspek yang akan terkena imbas dari apapun kebijakan yang dipilih pemerintah. Sebab utamanya adalah karena penyebaran covid19 yang sangat cepat dan mudah dari satu orang ke yang lainnya sehingga diperlukan pembatasan ruang gerak sehingga diharapkan meminimalisir orang yang positif bertemu dengan mereka yang sehat. Bagi pasien positif covid19 harus melakukan isolasi baik di rumah sakit sembari melakukan perawatan atau di rumah jika tidak menunjukkan gejala. Dengan begitu diharapkan penularan akan semakin minimal karena covid19 ditularkan melalui droplet penderitanya.
Demi menekan penyebaran covid19, pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak menerapkan lockdown karena terbukti kondisi ini juga tidak menjamin penurunan penularan covid19 seperti di negara Italia dan India yang menerapkannya. Pemerintah lebih memilih penerapan rapid test seperti di Korea Selatan yang berhasil menekan angka penularan begitu juga dengan angka kematian. Rapid test adalah tes untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak dengan waktu tunggu hanya 15 menit saja. Pemerintah telah mendatangkan alat tes masal ini dari Korea Selatan dan China untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin orang khususnya di area zona merah sehingga dapat memetakan penyebaran covid19 dan melakukan pencegahan yang dibutuhkan.
Hingga awal April ini, alat rapid tes telah didistribusikan ke berbagai provinsi khususnya daerah yang memiliki banyak orang yang sudah positif corona untuk mendeteksi siapa saja di sekitarnya yang sudah terinfeksi. Dalam beberapa minggu saja, orang positif covid telah banyak ditemukan melalui alat ini dan dapat diisolasi sesuai dengan prosedur yang ada. Alat rapid test ini juga digunakan sesuai dengan skala prioritas sehingga tidak semua orang bisa melakukan tes secara bersamaan. Berikut ini adalah skala prioritas mereka yang bisa menggunakan rapid tes terlebih dahulu:
- Memiliki kontak atau pernah kontak dengan pasien positif corona.
- Tenaga medis dan keluarganya.
- Baru pulang dari perjalanan luar negeri dari negara terdampak.
- Berada di zona merah penyebaran covid19.
- Menunjukkan gejala batuk dan demam serta sesak nafas.
Berikut Ulasan Tentang Perang Indonesia Melawan Coronavirus
Reviewed by akbar
on
April 16, 2020
Rating:

Tidak ada komentar: